Beberapa
fungsi power supply :
1.
Sebagai alat charge
2.
Sebagai alat kejut bateray
3.
Sebagai pengganti tegangan voltage
4.
Sebagai analisa kerusakan ponsel.
Jenis warna dan
fungsi kabel power supply :
1.
Kabel merah / kutub positif (+)
Untuk
menghubungkan kabel (+) power supply ke konektor baterai (+).
2.
Kabel hitam / kutub negative (-)
Untuk
menghubungkan kabel (-) power supply ke konektor baterai (-).
3.
Kabel hijau / biru
Berfungsi untuk
pengecekan jalur btem (bateray temperature)
4.
Kabel kuning
Berfungsi untuk
pengecekan jalur BSI (bateray system information)
Display jarum
pada power supply :
1.
Display jarum Voltage ( V )
Display jarum
voltage ini akan bergerak dari kiri ke kanan yang besaran voltagenya berkisar
antara 0 s/d 15 volt yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan voltage yang kita
inginkan. Untuk ponsel, besaran voltage yang digunakan berkisar 3,6 ~ 5 Volt,
disarankan tidak menyetel voltage untuk ponsel lebih dari 5 volt, karena dapat
merusak komponen didalam ponsel terutama CPU yang besaran voltagenya hanya 5
volt.
2.
Display jarum Ampere ( A )
Untuk contoh power
supply diatas, display jarum menunjukkan angka 0 ~ 1.0 Amper dan bila di
jadikan kedalam satuan mili Amper (mA), power supply tersebut akan mempunyai
nilai 0 ~ 1000 mA. Dengan demikian, 2.0 Amper = 200 mA, 4.0 Amper = 400 mA 1.0
Amper = 1000 mili Amper.
Sedangkan untuk
garis-garis (strip) di bawah 2.0 atau di atas 2.0 memiliki nilai satuan mili
Amper sebesar 20 mA.
Jarum Amper ini
akan bergerak, pada saat konektor bateray ponsel dihubungkan dengan kabel (+)
dan (-) power supply.
Pergerakan arus
normal ponsel
Yang dimaksud
dengan pergerakan arus normal ponsel adalah pergerakan arus yang mesti terlihat
saat pertama kali kabel (+) dan (-) power supply dihubungkan dengan (+) (-)
konektor baterai.
Dibawah ini
pergerakan arus normal ponsel yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya sbb
:
1. DCT3, BB5, Sony Errickson, LG, Samsung, Siemen dan China
1. DCT3, BB5, Sony Errickson, LG, Samsung, Siemen dan China
Pergerakan
arusnya adalah “ 0 mA ”, artinya, pada saat kabel power supply dihubungkan
dengan konektor baterai, jarum Ampere power supply tidak bergerak atau diam.
2.
DCT4
Pergerakan
arusnya adalah “0 ~ 20 ~ 0 mA”, artinya pada saat kabel power suppy dihubungkan
dengan konektor bateray, jarum Ampere power supply bergerak dari 0 ke 20 dan
kembali ke 0 mA.
3.
WD2 dan BB5+
Pergerakan
arusnya adalah “0 ~ 40 ~ 50 ~ 0 mA”.
4.
Motorola
Pergerakan
arusnya adalah “0 ~ 40 ~ 0 mA”
5.
BB Bold 9000
Pergerakan
arusnya adalah “0 ~ 200 ~ 140 ~ 80 ~ 50 mA”
6.
BB selain Bold 9000
Pergerakan
arusnya adalah “0 ~ 60 ~ 80 ~ 50 mA”
Golongan ponsel
Nokia berdasarkan generasinya :
1.
DCT3 : Layar monocrome, Suara monophonic.
2.
DCT4 : Layar berwarna / monocrome, Suara polyphonic, System operasi Java.
3.
WD2 : Layar berwarna, Suara baik, System operasi Symbian.
4.
BB5 : Layar berwarna, Suara mendekati sempurna.
Setelah
beberapa penjelasan singkat tentang power supply, pergerakan arus ponsel normal
dan penggolongan ponsel Nokia berdasarkan generasinya, kemudian mari kita
lanjutkan pembahasan “Ponsel Mati Total” dibawah ini.
Berdasarkan
penyebabnya, ponsel mati total dapat dibagi menjadi 3.
1.
Mati total karena masuk air,
2.
Mati total karena terjatuh dan
3.
Mati total sendiri.
Untuk point 2
dan 3, cara analisa dan perbaikannya bisa saling berhubungan dan untuk itu kita
bahas terlebih dahulu dengan menganalisa konsumsi arus ponsel mati total.
Dibawah ini saya gambarkan secara singkat konsumsi arus ponsel untuk kasus mati total.
Dari
gambar diatas, jika dibelah menjadi 2 bagian yaitu bagian KIRI (arus ponsel
sebelum IC power bekerja) dan bagian KANAN (arus ponsel setelah IC power
bekerja).
Penjelasan
gambar :
Yang dimaksud
dengan “arus ponsel sebelum IC power bekerja (lihat block 1 dan 3)”
adalah kondisi dimana arus ponsel sebelum memasuki IC power bekerja (sebelum
saklar on / off ditekan)
Sedangkan yang
dimaksud dengan “arus ponsel setelah IC power bekerja (lihat block 2 dan 4)”
adalah kondisi dimana arus ponsele setelah memasuki IC power (setelah saklar on
/ off ditekan).
Masih dari
gambar diatas jika dipotong menjadi 2 bagian yaitu potongan 1 (power supply)
dan potongan 2 (tekan saklar).
Penjelasan
gambar :
Yang dimaksud
pada potongan 1 (power supply) adalah kondisi dimana saat ponsel
dihubungkan dengan power supply, namun saklar on / off belum ditekan (lihat
block 1 dan 3).
Sedangkan potongan 2 (tekan saklar) adalah kondisi dimana setelah ponsel dihubungkan dengan power supply dan kemudian saklar ditekan (lihat block 2 dan 4).
Sedangkan potongan 2 (tekan saklar) adalah kondisi dimana setelah ponsel dihubungkan dengan power supply dan kemudian saklar ditekan (lihat block 2 dan 4).
Langsung saja
kita eksekusi :
I.
Short bagian KIRI (sebelum IC power bekerja) pada POTONGAN 1 (sebelum tekan
saklar) yang terdiri dari :
(Gambar
komponen yang berhubungan langsung dengan short KIRI sebelum Tekan Saklar)
- Short Total
Kondisi dimana
ponsel setelah dihubungkan dengan power supply dengan memberika tegangan
sebesar 3.6 ~ 5 volt dan sebelum tekan saklar on / off, jarum Amper power
supply langsung menjunjukkan 1000 mA sambil bergerak turun-naik dan biasanya
power supply akan berbunyi, walaupun saklar belum ditekan. Jika voltage power
supply kita turunkan menjadi 1 volt pun, biasanya jarum Amper akan menunjukkan
nilai mA yang tidak wajar. Short seperti ini biasanya disebut dengan short
total atau short full.
Pemeriksaan
:
Coba cek jalur
/ blok IC PA, IC Power, IC Audio, IC Bluetooth dan IC Charging dengan
mengangangkat resistor yang menjadi penghubung ke blok-blok diatas. Jika saat pengangkatan
resistor penghubung tersebut short hilang, maka cari resistor, capasitor atau
IC yang bermasalah di dalam satu blok tersebut. Angkat dan ganti.
Namun, ada
baiknya cek terlebih dahulu plug-in dan kaleng-kaleng penutup IC, biasanya ada
plug-in atau kaleng penutup IC yang menyentuh PWB sehingga menyebabkan short
total.
2.
Short 20 mA
Kondisi dimana
ponsel setelah dihubungkan dengan power supply dengan memberikan tegangan
sebesar 3.6 ~ 5 volt dan sebelum tekan saklar on / off, jarum pada Amper power
supply menunjukkan 20 mA. Mati total seperti ini, biasa disebut dengan short
vbat atau short di jalur vbat.
Pemeriksaan
:
Cek semua
kapasitor vbat di IC PA, IC Power, IC Audio, IC Bluetooth dan IC Charging. Jika
menemukan kapasitor vbat yang nilai resistansinya menyimpang atau kedua sisi
kapasitor vbat tersebut nge-ground, angkat dan ganti.
3.
Short > 400 mA
Kondisi dimana
ponsel setelah dihubungkan dengan power supply dengan memberikan tegangan
sebesar 3.6 ~ 5 volt dan sebelum tekan saklar on / off, jarum pada Amper power
supply menunjukkan > 400 mA. Mati total seperti ini, 90% biasa short
IC PA atau short di jalur IC PA.
Pemeriksaan
:
Setelah ponsel
dihubungkan dengan power supply dan diberikan tegangan 3.6 ~ 5 volt, cari
komponen yang panas pada komponen-komponen IC PA, IC Power, IC Audio, IC
Bluetooth dan IC Charging. Jika ditemukan IC yang panas, coba cek pada jalur
tersebut seperti kapasitor, resistor, driver maupun IC itu sediri. Solusinya,
angkat dan ganti.
I.
Short bagian KIRI (sebelum IC power bekerja) pada POTONGAN 1 (sebelum tekan
saklar)
Kondisi dimana
ponsel setelah dihubungkan dengan power supply dengan memberikan tegangan
sebesar 3.6 ~ 5 volt kemudian saklar on/off ditekan, jarum pada Amper power
supply menunjukkan nilai 0 mA (nol mA). Ini merupakan kondisi dimana,
tegangan tidak dapat masuk ke IC Power.
Pemeriksaan
:
-
Bersihkan dan ganti switch on/off
Bersihkan
switch on/off dengan cairan tiner, kemudian coba nyalakan ponsel. Jika switch
on/off rusak, ganti
-
Cek tegangan switch on/off
Tegangan yang
dibutuhkan switch on/off adalah sebesar 3.7 volt, jika tegangan tersebut kurang
atau hilang, lakukan pengecekan jalur switch on/off.
-
Cek jalur switch on/off
Setelah langkah diatas tapi ponsel masih belum nyala, coba cek jalur switch
on/off
yang menuju IC power. Lakukan pergantian komponen-komponen yang rusak.
Lakukan
jumper antar komponen di jalur switch on/off bila jalur tersebut putus.
- Cek konektor bateray
Lakukan
charging tanpa bateray, kemudian cek tegangan di konektor bateray di kaki
konektor. Jika pada saat pengecasan kaki-kaki konektor tidak mengeluarkan
tegangan sebesar 3.7 ~ 5 volt, cek konektor bateray tersebut, jika rusak
lakukan penggantian.
-
Cek jalur konektor bateray
Jika dalam
proses charging kemudian switch on/off ditekan tetapi ponsel masih belum menyala,
ada kemungkinan jalur konektor bateray ada yang putus. Lakukan jumper bila
jalur tersebut terputus.
-
IC power mermasalah
Bila semua
pengecekan dan hasilnya bagus, berarti IC power bermasalah. Goyang IC power
dengan panas blower, bila perlu lakukan penggantian.
I.
Short bagian KANAN (setelah IC power bekerja) pada POTONGAN 2 (setelah tekan
saklar)
1.
Short > 400 mA
Untuk short
> 400 mA ada kemungkinan ponsel tetap hidup, namun ada beberapa kemungkinan
yang terjadi diantaranya :
a.
Boros Bateray
b.
Korslet
c.
Makan Bateray
Namun
penanganan untuk ketiga kasus tersebut diatas adalah sama.
Ciri-ciri short
ini biasanya IC power panas, namun belum tentu IC power bermasalah/rusak.
Biasanya ada kemungkinan IC PA, IC R3, emif & IC CPU bermasalah (praduga
awal).
Pemeriksaan
:
-
Tentukan jalur korslet
Pada VIO
dijalur IC yang diduga short, gunakan AVOMeter dengan testprobe hitam (-)
diletakkan di ground dan testprobe merah (+) di kapasitor VIO tujuan. Jika kedua
kutub kapasitor VIO berbunyi, maka di jalur IC tersebut short.
-
Cari komponen yang panas
Tentukan
komponen yang short dengan suntik tegangan kemudian cari komponen yang panas.
Setel power supplay dengan setelan 1.8 volt (ukuran maksimal VIO = 1.8 volt).
Kabel hitam (-) power supply di ground PWB dan kabel merah (+) di kapasitor
tujuan dijalur yang rusak (untuk mempermudah pencarian, kabel merah power
supply menjepit kabel testprobe AVOMeter). Setelah ditemukan komponen yang
panas penggantian.
-
Tegangan SleepX (hanya untuk HP UEM)
Nilai tegangan
pada VIO haruslah 1.8 volt, jika nilai VIO kurang atau lebih, berarti tegangan
kontrol (SleepX) bermasalah.
Jika
demikian, CPU yang bermasalah (tetapi cek terlebih dahulu Osilator 26 mHz –
Rfclk.Trick angkat CPU, sebelum angkat IC CPU, angkat terlebih dahulu IC flash.
1.
Arus software
Yang dimaksud
dengan arus software adalah saat power supply dihubungkan dengan ponsel yang
terjadi arus normal. Tetapi saat saklar on/off ditekan, jarum Amper bergerak
pada nilai tertentu tetapi bergetar atau diam (bergerak turun-naik
dikisaran nilai tersebut).
Adapun
ciri-ciri arus software tersebut adalah (nilai arus pada jarum Amper) :
-
Arus > 10 mA (untuk type ponsel DCT3, DCT4 dan WD2)
-
Arus > 50 mA (untuk type ponsel BB5)
-
Arus > 60 mA (untuk type ponsel BB selain bold)
-
Arus > 200 mA (untuk type ponsel BB bold)
-
Biasanya Syarat Kerja CPU (SKC) telah lengkap
(untuk SKC,
akan dijelaskan lebih lanjut)
Perbaikan :
Lakukan
software ulang.
2.
Arus hardware
Yang dimaksud
dengan arus hardware adalah saat power supply dihubungkan dengan ponsel yang
terjadi arus normal. Tetapi saat saklar on/off ditekan, jarum Amper bergerak
pada nilai tertentu tetapi bergetar atau diam (bergerak turun-naik
dikisaran nilai tersebut).
Adapun
ciri-ciri arus software tersebut adalah (nilai arus pada jarum Amper) :
-
Arus < 10 mA (untuk type ponsel DCT3, DCT4 dan WD2)
-
Arus < 50 mA (untuk type ponsel BB5)
-
Arus < 60 mA (untuk type ponsel BB selain bold)
-
Arus < 200 mA (untuk type ponsel BB bold)
-
Biasanya Syarat Kerja CPU (SKC) ada yang hilang
(untuk SKC,
akan dijelaskan lebih lanjut)
Perbaikan :
Lakukan
pengecekkan SKC pada ponsel tersebut. Jika ada yang hilang, lakukan teknik
jumper pada tegangan kerja yang sama.
Syarat Kerja
CPU (CPU)
Syarat kerja
CPU adalah tegangan yang harus ada dan lengkap dalam sebuah ponsel, sebagai
syarat untuk ponsel bisa menyala.
Adapun
syarat-syarat tegangan yang mesti ada dalam sebuah ponsel dapat dikategorikan
berdasarkan generasinya sbb :
Tegangan Kerja
Ponsel DCT3
1. Tegangan
VBB
: 2.8 volt
2. Tegangan
Vcore
: 1.8 volt
3. Tegangan
Vcp
: 4.8 volt
4. Tegangan
Vxo
: 2.8 volt
5. Tegangan
Vcoba :
2.8 volt
6. Tegangan
Vref
: 1.5 volt
7. Tegangan
Purx
: 1.8 volt
8.
SleepClck
: 32 kHz
9.
RfClck
: 26 mHz
Tegangan Kerja
Ponsel DCT4
1. Tegangan
Vio
: 1.8 volt
2. Tegangan
Vcore
: 1.8 volt
3. Tegangan
R3
: 2.8 volt
4. Tegangan
Vana
: 2.8 volt
5. Tegangan
Vflash
: 2.8 volt
6. Tegangan
Purx
: 1.8 volt
7.
SleepClck
: 32 kHz
8.
RfClck
: 26 mHz
Tegangan Kerja
Ponsel BB5
1. Tegangan
Vio
: 1.8 volt
2. Tegangan
Vcore
: 1.8 volt
3. Tegangan
Vdram
: 1.8 volt
4. Tegangan
Vr1
: 2.5 volt
5. Tegangan Vdd
Ape : 1.8 volt
6. Tegangan
Vana
: 2.8 volt
7. Tegangan
Vref
: 1.33 volt
8. Tegangan
Vcorea : 1.4
volt
9. Tegangan
PurX
: 1.8 volt
10.
SleepClck
: 32 kHz
11.
RfClck
: 26 mHz
Contoh titik
ukur (tegangan kerja/SKC) pada ponsel Nokia N70
Referensi:ferdy-syam.blogspot.co.id/2012/11/dasar-analisa-ponsel.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar